A. Pendahuluan
Permasalahan
pendidikan bukanlah sebuah masalah yang terdengar luar biasa di telinga bangsa
Indonesia, walaupun demikian masalah ini bukanlah sebuah masalah yang
biasa-biasa saja akan tetapi sebuah masalah yang kompleks dengan berbagai macam
sudut pandang. Salah satu diantara permasalahan yang ada itu ialah masalah
akses terhadap pendidikan.
Era global ditandai dengan
pertumbuhan dan perkembangan industri, kompetisi dalam semua aspek kehidupan
ekonomi, serta perubahan kebutuhan yang cepat didorong oleh kemajuan ilmu dan
teknologi. Untuk memenuhi perkembangan ilmu dan teknologi, diperlukan SDM yang
berkualitas. Akses pendidikan merupakan syarat wajib untuk kelancaran
jalannya sebuah lembaga pendidikan karena tanpa adanya akses pendidikan maka
pendidikan akan berjalan lambat.
Komunikasi
merupakan salah satu akses pendidikan disuatu lembaga pendidikan. Komunikasi
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh aktifitas manusia, baik
sebagai inmdividu maupun sebagai kelompok. Kebutuhan berinteraksi dengan orang
lain hanya dapat dilakukan dengan komunikasi, lewat komunikasi manusia bisa
berhubungan antara satu dengan yang lain dengan berbagai tujuan. Komunikasi
menetukan kualitas hidup kita.[1]
Melalui
interaksi setiap hari manusia terus berkembang. Interaksi dengan orang lain
bagaikan cermin bagi kita dan kita bisa mengetahui kondisi kita. Meminjam
penjelasan Herbert Mead, setiap
manusia mengembangkan konsep dalam dirinya melalui interaksi dengan orang lain
dalam masyarakat dan itu dilakukan melalui komunikasi.[2]
Seiring
dengan perkembangan dan perubahan ilmu komunikasi pada saat ini, muncul
kesadaran untuk merumuskan model komunikasi yang efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan yang dinginkan. Hal ini diakibatkan dari bertambah majunya
teknologi komunikasi.[3]
Seiring
dengan berkembangnya teknologi masyarakat dituntut untuk mengetahui banyak
informasi terutama dalam dunia pendidikan. Informasi-informasi tentang
pendidika banyak diakses melalui banyak media seperti : koran, buku-buku
pendidikan, televisi, radio, Internet dll.
Salah
satu esensi dari proses pendidikan tidak lain adalah penyajian informasi. Dalam
penyajian informasi, haruslah komunikatif. Demikian pula dalam pendidikan,
informasi yang tepat disajikan adalah informasi yang dibutuhkan.
Dengan
berkembangnya teknologi maka dalam komunikasi juga mengalami perubahan yang
darastis dan mampu mengikuti perkembangan pada masa dewasa ini. Oleh karena itu,
dengan berkembangnya teknologi maka pasti diimbangi juga positif dan negatif
yang diakibatkan dari pekembangan teknologi, mulai dari biaya, penggunaan,
pemakaian, psikologi dll.
Sebagaimana
dikatakan diatas, masalah akses terhadap pendidikan itu sendiri dapat dilihat
dari berbagai sudut pandang, mulai dari sudut pandang ekonomi, sudut pandang
sosiologis-antropologis, dan lain-lain.
Disini
penuulis berfokus pada penggunaan Internet karena Internet Internet berfungsi sebagai aspek komunikasi, penyedia
informasi,dan fasilitas untuk promosi. Internet dapat menghubungkan kita dengan
berbagai pihak di berbagai lokasi di seluruh dunia.
B.
Rumusan Masalah
Penulis akan merumuskan yang nantinya akan menjadi sebuah
pembahasan dibab selanjutnya.
1.
Apa definisi Internet?
2.
Apa manfaat Internet
bagi pendidikan?
3.
Apa pengaruh Internet
bagi masyarakat luas?
BAB
II
Pembahasan
A. Definisi Internet
Definisi
Internet adalah rangkaian atau jaringan sejumlah komputer yang saling
berhubungan. Internet berasal dari kata interconnected-networking. Internet merupakan jaringan
global yang menghubungkan suatu jaringan (network)
dengan jaringan lainnya di seluruh dunia. Media yang menghubungkan bisa berupa
kabel, kanal satelit maupun frekuensi radio.
Jaringan
Internet bekerja berdasarkan suatu protokol (aturan). TCP/IP yaitu Transmission Control Protocol Internet
Protocol adalah protokol standar yang digunakan untuk menghubungkan
jaringan-jaringan di dalam Internet sehingga data dapat dikirim dari satu
komputer ke komputer lainnya. Setiap komputer diberikan suatu nomor unik yang
disebut dengan alamat IP.
Sejarah
Internet dimulai dari ARPANet, yaitu sebuah proyek Departemen Pertahanan
Amerika Serikat. Pada tahun 1969 dilakukan sebuah riset yaitu bagaimana cara
menghubungkan suatu komputer dengan komputer lainnya atau membentuk suatu
jaringan. Di tahun 1970 mereka berhasil menghubungkan lebih dari 10 komputer
yang membentuk jaringan. Kemudian tahun 1973 jaringan ARPANet mulai
dikembangkan di luar Amerika Serikat. Sejarah Internet berlanjut ketika
komputer di University College di
London ikut bergabung dengan jaringan ARPANet. Di tahun-tahun selanjutnya
jaringan ini semakin berkembang.
Pada
tahun 1982, karena banyaknya komputer yang bergabung maka dibutuhkan sebuah
protokol resmi yang menghubungkan semua komputer dan jaringan dan dibentuklah
TCP/IP. Di tahun 1984 kemudian diperkenalkan sistem penamaan domain yang
dikenal dengan DNS (Domain Name System).
Internet kemudian tumbuh secara pesat di tahun 1990-an.[4]
B.
Manfaat Internet Bagi Pendidikan.
Salah satu esensi dari proses pendidikan tidak lain
adalah penyajian informasi. Dalam penyajian informasi, haruslah komunikatif
yakni yang bermakna: 1). Secara ekonomis menguntungkan, 2). Secara teknis
memungkinkan dapat dilaksanakan, 3). Secara sosial-psikologis dapat diterima
sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang ada, dan 4). Sesuai atau sejalan
dengan kebijaksanaan/ tuntutan perkembangan yang ada.
Konsep bermakna ini penting bagi keberhasilan
penyebarluasan informasi yang dapat diserap dan dilaksanakan dan sasaranya
adlah peserta didik. Karena itu, william menyebutkan bahwa komunikasi adalah
saling pertukaran simbol-simbol yang bermakana.[5]
Pada dasarnya terdapat tida dampak dari komunikasi,
yaitu[6]:
1. Memberikan informasi, meningkatkan
pengetahuan, menambah wawasan. Tujuan ini sering disebut tujuan yang kognitif.
2. Menumbuhkan perasaan terntentu,
menyampaikan tertentu, ide, dan pendapat. Tujuan ini sering disebut tujuan afektif.
3. Mengubah sikap, prilaku dan
perbuatan. Tujuan ini sering disebut tujuan konatif atau psikomotorik.
a) Manfaat Bagi Lembaga Pendidikan
Masalah-masalah pokok yang dihadapi pendidikan di Indonesia
yang terpenting adalah mengenai: peningkatan mutu, pemerataan kesempatan
pendidikan, dan relevansi pendidikan dengan pembangunan nasional. Demikian luas
dan jauhnya jangkauan yang hendak dicapai oleh program pembangunan pendidikan
kita, padahal dilain pihak sumber-sumber yang tersedia bertambah terbatas dan
langka.[7]
Berbagai potensi yang dimiliki oleh teknologi dalam
pendidikan memungkinkannya diajukan sebagai suatu alternatif untuk memecahkan
masalah-masalah yang telah dikemukakan diatas. Secara umum aplikasi teknologi
dalam pendidikan akan mampu:
1.
Menyebarkan informasi
secara meluas, seragam dan cepat.
2.
Membantu, melengkapi
dan (dalam hal tertentu) menggantikan tugas guru.
3.
Dilakukan untuk
melakukan kegiatan instuksional baik secara langsung maupun sebagai produk
sampingan.
4.
Menunjang kegiatan
belajar masyarakat serta mengundang partisipasi masyarkat.
5.
Menambah
keanekaragaman sumber maupun kesempatan belajar.
6.
Menambah daya tarik
untuk belajar.
7.
Membantu mengubah
sikap pemakai.
8.
Memengaruhi pandangan
pemakai terhadap bahan dan proses.
9.
Mempunyai keuntungan
rasio efektifitas biaya, bila dibandingkan dengan sistem tradisional.[8]
Sebelum adanya Internet, masalah utama yang dihadapi oleh
pendidikan (di seluruh dunia) adalah akses kepada sumber informasi.
Perpustakaan yang konvensional merupakan sumber informasi yang sayangnya tidak murah. Buku-buku dan jurnal
harus dibeli dengan harga mahal. Pengelolaan yang baik juga tidak mudah.
Sehingga akibatnya banyak tempat di berbagai lokasi di dunia (termasuk di dunia
Barat) yang tidak memiliki perpustakaan yang lengkap. Adanya Internet
memungkinkan mengakses kepada sumber informasi yang mulai tersedia banyak.
Dengan kata lain, masalah akses semestinya bukan menjadi masalah lagi.
Internet
dapat dianggap sebagai sumber informasi yang sangat besar. Bidang apa pun yang
anda minati, pasti ada informasi di Internet. Contoh-contoh sumber informasi
yang tersedia secara online antara
lain:
·
Library
·
Online Journal
·
Online courses.
MIT mulai membuka semua materi kuliahnya di Internet.
Di
Indonesia, masalah kelangkaan sumber informasi konvensional (perpustakaan)
lebih berat dibanding dengan tempat lain. Adanya Internet merupakan salah satu
solusi pamungkas untuk mengatasi masalah ini.
Internet menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga
memungkinan seorang siswa berkomunikasi dengan pakar di tempat lain. Seorang
siswa di Makassar dapat berkonsultasi dengan dosen di Bandung atau bahkan di
Palo Alto, Amerika Serikat. Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang
terlibat dalam bidang pendidikan dapat terjadi dengan lebih mudah, efisien, dan
lebih murah.
Oleh karena sebagai
lembaga pendidikan seharusnya bisa memanfaatkan internet untuk kepentingan
lembaga pendidikan. Sebenarnya teknologi komunikasi menekankan pada penggunaan
perangkat teknologi elektronika dan aspek ketercapaian tujuan dalam proses
komunikasi.
Pembelajaran berbasis
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ini merupakan pembelajaran yang dalam
proses kegiatan pembelajarannya menggunakan teknologi (radio, televisi, OHP,
leptop, LCD, dan lain-lain). Disamping itu TIK merupakan suatu perangkat
teknologi yang diciptakan untuk mengolaborasi manfaat aplikasi komputer,
komunikasi, dan informasi menjadi suatu sitem yang terintegrasi.[9]
Tujuan pembelajaran
adalah agar siswa menerima secara baik apa yang disampaikan oleh guru,
menguasai pelajaran secara komprehensif, dan siswa dapat mengembangkannya, baik
melalui bimbingan guru maupun mandiri. Penerimaa siswa dalam mengembangkan
pelajaran juga dipengaruhi oleh fasilitas yang terdapat dilingkungan
pendidikan.
Dengan adanya internet
maka sebagai lembaga pendidikan seharusnya bisa memanfaatkan internet sebagai
metode pembelajaran yang efektif dan memajukan lembaga tersebut. Mengadakan
fasilitas seperti Wifi dan
laboratorium komputer yang tersambung dengan internet dilingkungan lembaga
pendidikan akan membatu siswa mencari wawasan dan informasi atau tugas-tugas
yang diberikan oleh guru. Siswa-siswa yang menggunakan internet juga secara
otomatis telah diawasi oleh pihak sekolah dengan kata lain akan terkontrol.
Lembaga pendidikan juga
bisa menciptakan metode pembelajaran berbasis internet. Sumber-sumber yang
dijadikan dalam pembelajaran tidak hanya dalam buku tetapi internegt juga bisa
dijadikan sumber referensi atau kajian dalam lingkungan pendidikan. Berkaitan
dengan pemilihan metode pembelajarn terdapat beberapa aspek yang harus
diperhatikan[10]. Yaitu:
1. Tujuan yang
hendak dicapai.
2. Kemampuan guru.
3. Siswa
4. Situasi dan
kondisi ketika pengajaran berlangsung
5. Fasilitas
6. Waktu yang
tersedia
7. Kabaikan dan
kekurangan sebuath metode, kapan digunakan dan bagaimana cara menggunakannya.
b) Internet Sebagai
peningkatan Mutu Pendidikan
Manfaat Internet sekarang
sudah dapat dirasakan oleh berbagai kalangan. Manfaat Internet sebagai salah
satu media terbesar di dunia bisa digunakan sebagai pendoronga majunya
pendidikan masa depan.
Internet dapat dianggap
sebagai sumber informasi yang sangat besar. Ada dua peranan Internet yang
sangat penting, yakni: (1) sebagai sumber data dan informasi, (2) sarana
pertukaran data dan informasi. Sebagai sumber informasi, Internet menyimpan
berbagai jenis sumber informasi dalam jumlah yang tidak terbatas. Bidang apa
pun yang diminati, pasti ada informasi di Internet. Ini dapat digunakan siswa
untuk mencari bahan ajar dalam pembelajaran di sekolah. Bagi siswa yang kurang
mampu, ini sangat memudahkannya dalam mencari bahan ajar karena siswa tidak
perlu lagi untuk membeli buku.
Internet dapat digunakan
sebagai sarana pertukaran informasi dari satu komputer ke komputer lain, tanpa
dibatasi oleh jarak fisik ke dua komputer tersebut. Dua komputer yang sama-sama
terhubung ke Internet dapat saling berkomunikasi satu sama lain, atau mempertukarkan
data dan informasi. Internet menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga
memungkinan seorang siswa berkomunikasi dengan pakar di tempat lain. Misalnya,
seorang siswa di Makassar dapat berkonsultasi dengan dosen di Bandung atau
bahkan sampai bisa komunikasi ke Indonesia-luar negeri.
Berdasarkan hal tersebut,
maka Internet sebagai media pendidikan mampu menghadapkan karakteristik yang
khas, yaitu: Sebagai media interpersonal dan massa.
a. Bersifat
interaktif.
b. Memungkinkan
komunikasi secara bebas.
Berdasarkan uraian di
atas, dapat dikatakan bahwa Internet bukanlah pengganti sistem pendidikan.
Kehadiran Internet lebih bersifat suplementer atau pelengkap. Berikut adalah
beberapa manfaat penggunaan teknologi informasi dalam dunia pendidikan
Ø Arus informasi
tetap mengalir setiap waktu tanpa ada batasan waktu dan tempat,
Ø Kemudahan
mendapatkan resource yang lengkap,
Ø Aktifitas
pembelajaran pelajar meningkat,
Ø Daya tampung
meningkat,
Ø Adanya
standarisasi pembelajaran,
Ø Meningkatkan
learning outcomes baik kuantitas
maupun kualitas.
Dengan demikian, adanya
penerapan suatu teknologi komunikasi dalam pendidikan akan sangat mungkin
terjadi perubahan besar-besaran dalam interaksi belajar mengajar antara
sumber-sumber belajar dengan pelaku pelajar.
Penerapan teknologi
komunikasi dalam pendidikan di era globalisasi tidak lain adalah bentuk
aplikasi jenis-jenis teknologi mutakhir dalam praktik pendidikan. Proses
kegiatan belajar mengajar yang menerapkan teknologi informasi dapat berupa
penggunaan media elektronik seperti radio, TV, Internet dan sistem jaringan
komputer, serta bentuk-bentuk aplikasi teknologi lainnya.[11]
Penerapan teknologi pendidikan dalam
pendidikan hendaknya membuat proses pendidikan pada umumnya dan proses belajar
mengajar pada khususnya lebih efisien, lebih efektive dan memberikan nilai
tambah yang positif.
Efektif dan efesien berarti upaya
pendidikan yang dilakukan hendaknya dapat mencapai tujuan yang telah digariskan
dengan sedikit mungkin mengeluarkan biaya, tenaga, dan waktu. Kondisi seperti
tersebut di atas dimungkinkan karena teknologi pendidikan memiliki beberapa
potensi sebagaimana yang dikemukakan oleh Ely dalam Sadiman (2000) sebagai
berikut:
a. Meningkatkan produktivitas
pendidikan dengan jalan : 1) Mempercepat laju belajar; 2) Membantu guru untuk
menggunakan waktunya secara lebih baik; dan 3) Mengurangi beban guru dalam
menyejikan informasi, sehingga guru dapat lebih banyak membina dan
mengembangkan kegairahan belajar anak. Dengan demikian guru akan lebih banyak
berfungsi sebagai manager pembelajaran.
b. Memberikan pendidikan yang sifatnya
lebih individual denganjalan: 1) Mengurangi kontrol guru yang kaku dan
konvensional, 2) Memberikan kesempatan anak belajar secara maksimal, 3) Dapat
melayani karakteristik individu yang berbeda-beda, karena adanya berbagai
pilihan sumber belajar.
c. Memberikan dasar yang ilmiah pada
pengajaran dengan jalan: 1) Perencanaan program pengajaran yang lebih
sistimatis; dan 2) Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi penelitian
tentang prilaku manusia.
d. Lebih memantapkan pengajaran dengan
jalan: 1) Meningkatkan kemampuan guru dengan berbagai media komunikasi, dan 2)
Penyajian data informasi secara lebih kongkrit.
e. Kemungkinan belajar secara seketika,
karena dapat : 1) Mengurangi jurang pemisah antara pelajaran di dalam dan di
luar sekolah, 2) Memberikan pengetahuan langsung apa yang ada di luar sekolah
dapat dibawa masuk ke kelas.
f. Memungkinkan penyajian pendidikan
secara lebih luas, terutama dengan adanya media dengan jalan: 1) Pemanfaatan
bersama secara lebih luas[12].
C. Pengaruh Internet.
1. Bagi Masyarakat
Sejalan dengan perkembangan zaman kemajuan
teknologi Internet juga semakin maju. ‘Internet’ adalah jaringan komputer
yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan
komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat
jenis komputer itu sendiri.
Internet merupakan suatu media ketika digunakan bisa
mendapatkan apa yang kita inginkan, tinggal ketik dan enter maka data yang kita inginkan akan keluar dengan
sendirinya. Seperti yang telah penulis paparkan dibab sebulumnya bahwa Internet
itu tersambung ke seluruh dunia.
Ada beberapa pengaruh
ketika sesorang menggunakan internet, diantaranya:
a)
Seseorang akan mudah
mendapatkan informasi selagi orang tersebut mau membuka situs di Internet.
Dengan demikian sesorang lebih mudah mendapatkan informasi keseluruh dunia.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apa yang dibuka di Internet, sesuatu
yang bermanfaat atau yang sebaliknya.
b)
Sebagai
sarana komunikasi , Internet tersebut
berguna untuk mencari data, berita, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
baru, dan lain lain. Misalnya, melalui pengamatan banyak pengunjung mengunjungi
situs web seperti friendster, detik, jejaring sosial, Kompas dan
sebagainya. Selain itu, pengunjung bisa mempunyai situs web sendiri untuk
menyebarluaskan ide-ide dan pendapat mereka sendiri kepada seluruh dunia.
Walaupun ada banyak manfaat situs web, juga ada banyak masalah.
Masalah yang paling besar adalah:
1.
Bahwa informasi
yang disebarkan di Internet tidak selalu benar. Hal ini terjadi karena
situs web tidak harus memberikan informasi yang benar dan akurat, dan tidak ada
tanggung jawab atas kebenaran informasi yang disebarluaskan.
2.
Masalah
yang kedua adalah pornografi yang merupakan dampak negatif. Namun,
pornografi itu tidak harus dicari dengan sengaja, bisa saja mendapatkan
pornografi dengan pencarian data dan file lainnya. Dari pengamatan yang
mendalam, tiga puluh tiga persen dengan sengaja mencari pornografi di Internet,
dan bukan hanya laki-laki tetapi juga perempuan. Walaupun demikian,
kebanyakan adalah pengunjung yang dengan sengaja mencari pornografi.[13]
3.
Internet
juga mempengaruhi perkembangan pelajar pada masa dewasa ini bisa dikatakan
seorang tidak bisa hidup tanpa Internet, untuk mencari data, bermain facebook, tweter atau mencari informasi di seluruh dunia.
Dari pemaparan masalah diatas maka sebagai
pengguna (pelajar dan masyarakat) internet harus bisa mengontrol diri ketika
menggunakan internet. Dalam prakteknya pengguna internet hampir tidak
terkontrol diri dalam menggunakan internet. Bagi masyarakat terutama orang tua
yang mempunyyai seorang anak harus mengontrol atau mengawasi anaknya dalam
menggunakan internet kalau didalam lembaga pendidikan guru bisa mengawasi
tetapi kalau diluar lingkungan maka orang tua dan diri sendiri yang bisa
mengawasi dalam penggunaan internet.
Semua itu kalau tidak didukung oleh
manusia yang tidak berkepribadian, maka tatanan itu tidak banyak gunanya.
Kepribadian itu sendiri merupakan obyek folmal pendidikan, yaitu manusia dengan
ciri beriman, taqwa, cerdas, terampil,jujur, dan berkepekaan sosial, serta cinta
tanah air seperti yang telah disebutkan UU SPN tahun 2003 bab 02 no. 03 tentang
tujuan pendidikan.
2. Bagi
Pelajar/ Siswa
Pendidikan merupakan usaha yang
terpenting adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang handal. Sumber daya
manusia yang handal adalah merupakan produk utama pendidikan namun pentingnya
peranan pendidikan dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
kurang mendapat perhatian nyata dari masyarakat maupun pemerintah.
Berbagai tuntutan reformasi yang
dikumandangkan akhir-akhir ini terutama yang meliputi bidang politik, ekonomi,
pendidikan dan hukum. Namun disayangkan kurangnya atau jarang sekali terdengar
tuntutan untuk reformasi dalam bidang sosial khususnya pendidkan. Padahal
pendidikan sangat menentukan tatanan politik, ekonomi, dan hukum.
Setiap teknologi pastinya mempunyai
pengaruh, positif dan negatif, terutama
internet bagi pengguna terutama seorang pelajar. Diantaranya:
1. Mengembangkan potensi diri.
Internet juga
bisa dijadikan guru kedua setelah guru maksudnya dalam ranah pendidikan
(didalam lingkungan pendidikan atau diluar lingkungan pendidikan). Sampai ada
istilah “Googel maha tahu” maksud dari kata-kata ini adalah karena sumber ilmu
yang sangat banyak diinternet samapai dari segala cabang ilmu bisa dicari
diinternet.
2. Pembengkakan biaya
Pada dasarnya
seorang pelajar itu belum bekerja sendiri masih bergantung pada orang tua
selaku sumber pembiayaan dalam kuliah. Internet bisa dikatakan sangat mahal,
dalam satu jam menggunakan internet seorang dipatok harga Rp. 3500/ jam.
Berbeda dengan ketika seorang pelajar menggunakan modem.
3. Mengembangkan kreativitas
Membangun
kreativitas memang harus dilatih dan diberdayakan secara optimal. Tidak bisa
seseorang hanya diam dan pasif menunggu anugrah kreativias turun dari langit
dengan sendirinya. Seharusnya seseorang tanggap dan mengambil langkah-langkah
yang positif dan mencari peluang untuk mengembangkan kreativitas.[14]
Dengan informasi-informasi yang dipunyai oleh internet maka seseorang harus
tanggap mencari untuk kepentingan diri sendiri.kreatifitaslah yang memungkinkan
manusia meningkatkan kualitas hidupnya.[15]
Semua ini sedikit pengaruh internet
bagi pelajar masih banyak pengaruh yang belum terdeteksi oleh penulis.
BAB III
Kesimpulan
Dari pengamatan yang mendalam ini, bisa diketahui bahwa semakin
lama penggunaan Internet semakin penting sebagai sarana komunikasi mahasiswa. Fasilitas
Internet seperti email, www dan YM/IRC sudah sangat popular di antara masyarakat
luas, baik sebagai sarana komunikasi maupun alat untuk mencari data untuk
penelitian lain juga sebagai alat untuk memperluas pergaulan dan perkenalan
antar pengguna Internet.
Tetapi, walaupun ada banyak manfaat penggunaan Internet, juga ada
dampak yang negatif bagi masyarakat. Misalnya, pornografi yang sudah menjadi
masalah besar. Sampai saat ini belum ada cara yang efektif untuk
menghindar dari dampak negatif tersebut. Akan tetapi, karena dampak yang
positif juga banyak, maka kita harus menggunakan Internet sebagai sarana
komunikasi yang tercepat dan tercanggih untuk saat ini.
Sebagai sarana komunikasi masyarakat, bahwa di masa depan
penggunaan Internet akan menjadi lebih luas dan berkomunikasi lewat Internet
itu akan menjadi sepopular penggunaan telepon. Melihat dampak
negatif dan positif dari teknologi khususnya Internet di atas, dapat
disimpulkan bahwa bila dibandingkan dengan dampak negatif maka dampak
positifnya adalah jauh lebih banyak, walaupun dalam realita mungkin tidak sama
dengan yang telah ditulis oleh penulis akan tetapi masalah diatas hanyalah
sempel dari kehidupan masyarakat saat ini.
Pada
dasarnya Internet adalah sesuatu yang sangat bermanfaat bagi kita semua tinggal
bagaimana kita menggunakannya dengan baik dan semestinya. Sebgai seorang
pelajar gunakanlah Internet sesuai dengan apa yang dibutuhkan seorang pelajar.
Pada dasarnya internet adalah alat, sehebat-hebatnya internet kalau tidak
digunakan maka tidak akan berfungsi. Oleh karena itu seorang pelajar harus
mempunya keterampilan yang memadai sehingga dapat menggunakan internet untuk
berbagai kepentingan khususnya dalam konteks seorang pelajar.
Pendidikan sebagai salah satu aspek kehidupan bangsa,
tidaklah luput dari gerakan reformasi, suatu gerakan yang menginginkan
perwujudan nyata cita-cita bangsa yakni terciptanya masyarakat adil dan makmur.
Harapan penulis sebagaimana yang telah ditulis diatas Internet bisa untuk
menujang mutu pendiidkan supaya menjadi lebih baik.
Penciptaan internet tidak lepas dari fungsi dan tujuan
dari internet itu. Eksistensi sesuatu itu bagaimana sesuatu itu berfungsi
berdasarkan fungsinya.[16] Jika
Internet itu tidak berfungsi sebagaimana fungsi dari Internet itu maka Internet
itu tidak eksistensi karena fungsi dari internet sendiri adalah sebagai media
komunikasi. Misi awal internet adalah menyediakan sarana bagi para peneliti
untuk mengakses data dari jumlah sumber daya perangkat keras (hadweare) komputer yang mahal. Hanya
saja, sekarang ini mengikuti perkembangan zaman internet menjadi ajang
komunikasi yang sangat cepet dan efektif sehingga menyimpang jauh dari misi
awalnya[17].
Daftar Pustaka
Jalaludin
Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2008
Ngainun
Naim, Dasar-dasar komunikasi, yogyakarta, Ar-ruzz media, 2011
Arif rohman
dan Teguh Wiyono, Education Policy in
Decentralization Era, Yogyakarta, Pustaka pelajar.
Fredrick William, 1989.
The News Communication, los Angeles: Wadsworth, Inc
Yu sufhadi Miarso. 1981. Buku Akgta VB: Penerapan Teknologi Pendidikan di
Indonesia, Jakarta: Universitar Terbuka (1984/1985)
Fravik
Karsidi,2000,Teknologi Meningkatkan Mutu
Pendidikan, Makalah disampaikan dalam Seminar Pendidikan Tingkat Regional
EKMA-FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, tanggal 7 September 2000
Lihar Eksistensialisme dan Humanisme: Jean Paul sarter, Eksistensialisme dan Humanisme dari
judul asli: Existentialisme and Humanisme Methuen & Co. Ltd. London 1960.
Alih bahasa: yudi Murtanto, Yogyakarta, Pustaka pelajar.
Drs. Tommy
Suprapto. Pengantar Ilmu Komunikasi dan
Peran Manajemen dalam Komunikasi, Jakarta, Caps. 2011
Basyarudin
Ustman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, jakarta, Ciputat Press. 2002
Penulis artikel Erista Pramana. (http://stikom-pti2007-kelompok9.blogspot.com/2007/10/fungsi-Internet.html)
Penulis artikel yayang. http://yayang08.wordpress.com/2008/05/07/dampak-Internet-bagi-pelajar/
Penulis artikel: Ilyas Ismail.
(http://ilyasismailputrabugis.blogspot.com/2009/11/peran-teknologi-pendidikan.html)
[1] Rakhmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2008. hal. vii
[2] George Herbert Mead, Filusuf Amerika (1863-1931)
[3] Naim, Ngainun, Dasar-dasar
komunikasi, yogyakarta, Ar-ruzz media, 2011. hal. 16
[4] Diakses pada tanggal 10 Oktober 2011. Penulis artikel Erista
Pramana. ( http://stikom-pti2007-kelompok9.blogspot.com/2007/10/fungsi-internet.html)
[5]
William, Fredrick, 1989. The News Communication, los Angeles:
Wadsworth, Inc.
[6]
Drs. Tommy Suprapto. Pengantar Ilmu Komunikasi dan Peran
Manajemen dalam Komunikasi, Jakarta, Caps. 2011. H. 12
[7] Arif rohman dan Teguh Wiyono, Education Policy in Decentralization Era, Yogyakarta, Pustaka
pelajar. Hal. 117
[8]
Yu sufhadi Miarso. 1981. Buku Akgta VB: Penerapan
Teknologi Pendidikan di Indonesia, Jakarta: Universitar Terbuka (1984/1985)
[9]
Ibid.h. 151
[10]
Basyarudin Ustman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, jakarta, Ciputat Press.
2002, h. 34
[11]
Ibid. Hal. 121
[12]Penulis artikel: Ilyas Ismail (http://ilyasismailputrabugis.blogspot.com/2009/11/peran-teknologi-pendidikan.html)
[13]
Diakse pada tanggal 17 Oktober 2011. http://yayang08.wordpress.com/2008/05/07/dampak-internet-bagi-pelajar/
[14]
Ibid.h. 230
[15]
Utami Munandra, Pengembangan Kreativitas........h.
31
[16]
Lihar
Eksistensialisme dan Humanisme: Jean Paul sarter, Eksistensialisme dan Humanisme dari judul asli: Existentialisme and
Humanisme Methuen & Co. Ltd. London 1960. Alih bahasa: yudi Murtanto, Yogyakarta,
Pustaka pelajar. H. 41
[17]
Ibid. H. 155